Menjelajahi Rumah Betang: Arsitektur Budaya Dayak di Kalimantan Tengah adalah sebuah pengantar yang membahas tentang rumah tradisional Dayak yang dikenal dengan sebutan “betang”. Rumah betang merupakan salah satu warisan budaya yang kaya dan unik di Kalimantan Tengah, Indonesia. Dalam pengantar ini, akan dijelaskan mengenai karakteristik arsitektur rumah betang, bahan bangunan yang digunakan, serta filosofi dan makna di balik desain rumah ini. Melalui penjelajahan ini, diharapkan pembaca dapat lebih memahami kekayaan budaya Dayak dan menghargai warisan arsitektur yang telah ada sejak zaman dahulu.
Sejarah Rumah Betang Dayak
Ciri-ciri Rumah Betang Dayak
- Rumah Betang Dayak berbentuk panggung dengan ketinggian sekitar 3-5 meter dari permukaan tanah.
- Rumah Betang Dayak memiliki panjang sekitar 50-200 meter dan lebar sekitar 15-30 meter.
- Rumah Betang Dayak dapat menampung sekitar 100-200 keluarga atau sekitar 500-1000 orang.
- Rumah Betang Dayak memiliki satu pintu masuk utama yang disebut “Tanga Bawoh” dan beberapa pintu keluar darurat yang disebut “Tanga Lanting”.
- Rumah Betang Dayak memiliki satu ruangan besar yang disebut “Lawas” atau “Lamin” yang digunakan sebagai tempat berkumpul, bermusyawarah, beribadah, dan melakukan upacara adat.
- Rumah Betang Dayak memiliki beberapa ruangan kecil yang disebut “Pawon” atau “Pawas” yang digunakan sebagai tempat tinggal masing-masing keluarga.
- Rumah Betang Dayak memiliki atap yang berbentuk limas atau pelana dengan kemiringan sekitar 45 derajat.
- Rumah Betang Dayak memiliki hiasan-hiasan seperti ukiran, lukisan, patung, dan anyaman yang melambangkan kepercayaan, kebudayaan, dan kearifan lokal suku Dayak.
Fungsi Rumah Betang Dayak
- Rumah Betang Dayak berfungsi sebagai tempat tinggal bersama yang mencerminkan rasa kekeluargaan, kesatuan, dan solidaritas antara anggota suku Dayak.
- Rumah Betang Dayak berfungsi sebagai tempat pertahanan dari serangan musuh, baik dari suku lain maupun dari hewan buas. Rumah ini memiliki ketinggian yang cukup untuk menghindari bahaya, serta memiliki pintu-pintu darurat yang dapat digunakan untuk melarikan diri.
- Rumah Betang Dayak berfungsi sebagai tempat pelestarian budaya dan tradisi suku Dayak. Rumah ini menjadi saksi sejarah dan peradaban suku Dayak, serta menjadi tempat untuk mengajarkan nilai-nilai adat, moral, dan agama kepada generasi muda.
- Rumah Betang Dayak berfungsi sebagai tempat wisata budaya yang menarik bagi para pengunjung. Rumah ini menampilkan keindahan arsitektur, seni, dan kebudayaan suku Dayak yang unik dan eksotis.
Keunikan Rumah Betang Dayak
- Rumah Betang Dayak tidak menggunakan paku atau sekrup untuk menyambungkan bahan-bahan pembangunannya. Rumah ini menggunakan sistem pasak atau sambungan kayu yang saling mengunci dan menguatkan struktur rumah.
- Rumah Betang Dayak tidak memiliki jendela atau ventilasi udara. Rumah ini hanya memiliki lubang-lubang kecil di dinding dan atap yang berfungsi sebagai sirkulasi udara dan pencahayaan. Hal ini dilakukan untuk menghindari masuknya hama, debu, atau air hujan ke dalam rumah.
- Rumah Betang Dayak tidak memiliki lantai yang rata atau datar. Rumah ini memiliki lantai yang bergelombang atau berombak yang disebut “Lantai Bubuh”. Hal ini dilakukan untuk mengatur aliran air di dalam rumah, serta untuk memberikan kenyamanan bagi penghuni rumah.
- Rumah Betang Dayak tidak memiliki kamar mandi atau toilet di dalam rumah. Rumah ini menggunakan sungai atau sumur sebagai tempat mandi dan buang air. Hal ini dilakukan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar rumah.
Sejarah Arsitektur Rumah Betang Dayak di Kalimantan Tengah
Sejarah Arsitektur Rumah Betang Dayak di Kalimantan Tengah
Kalimantan Tengah, salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Kalimantan, memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Salah satu aspek budaya yang menarik untuk dieksplorasi adalah arsitektur rumah tradisional Dayak, yang dikenal dengan sebutan rumah betang.
Rumah betang adalah rumah tradisional suku Dayak yang memiliki ciri khas yang unik. Rumah ini memiliki bentuk panjang dan ramping, dengan atap yang melengkung ke atas. Konstruksi rumah betang terbuat dari kayu ulin yang kuat dan tahan lama, sehingga rumah ini dapat bertahan selama bertahun-tahun.
Sejarah arsitektur rumah betang Dayak dapat ditelusuri kembali ke zaman dahulu kala, ketika suku Dayak masih hidup secara nomaden di hutan belantara Kalimantan. Pada saat itu, rumah betang digunakan sebagai tempat tinggal dan tempat berkumpul bagi keluarga dan komunitas Dayak.
Rumah betang memiliki fungsi yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Dayak. Selain sebagai tempat tinggal, rumah betang juga digunakan sebagai tempat untuk menyimpan hasil panen, alat-alat pertanian, dan barang-barang berharga lainnya. Selain itu, rumah betang juga menjadi tempat untuk mengadakan upacara adat dan ritual keagamaan.
Dalam sejarahnya, rumah betang juga memiliki peran penting dalam menjaga keamanan dan pertahanan suku Dayak. Rumah betang dibangun dengan pintu masuk yang tinggi dan sempit, serta tangga yang dapat ditarik ke atas. Hal ini bertujuan untuk melindungi suku Dayak dari serangan musuh dan hewan buas yang ada di sekitar hutan.
Selain itu, rumah betang juga memiliki sistem pengaturan suhu yang unik. Atap rumah betang yang melengkung ke atas memungkinkan sirkulasi udara yang baik di dalam rumah. Selain itu, rumah betang juga memiliki ventilasi di bagian bawah rumah, yang memungkinkan udara segar masuk ke dalam rumah.
Seiring berjalannya waktu, rumah betang mengalami perkembangan dan perubahan. Pada awalnya, rumah betang hanya memiliki satu ruangan besar yang digunakan sebagai tempat tinggal. Namun, seiring dengan bertambahnya anggota keluarga, rumah betang kemudian dibagi menjadi beberapa ruangan kecil.
Perkembangan ini juga mempengaruhi desain dan dekorasi rumah betang. Pada awalnya, rumah betang hanya memiliki dinding kayu yang sederhana. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, rumah betang kemudian dihiasi dengan ukiran-ukiran yang indah dan warna-warna cerah.
Meskipun telah mengalami perubahan, rumah betang masih tetap menjadi simbol kebanggaan dan identitas suku Dayak. Rumah betang juga menjadi daya tarik wisata yang populer di Kalimantan Tengah. Banyak wisatawan yang datang ke Kalimantan Tengah untuk melihat langsung keindahan dan keunikan rumah betang.
Dalam mengunjungi rumah betang, wisatawan juga dapat belajar tentang budaya dan tradisi suku Dayak. Mereka dapat melihat upacara adat, tarian tradisional, dan kerajinan tangan yang dibuat oleh masyarakat Dayak. Hal ini memberikan pengalaman yang berharga dan mendalam tentang kehidupan suku Dayak.
Sebagai penutup, arsitektur rumah betang Dayak di Kalimantan Tengah memiliki sejarah yang kaya dan unik. Rumah betang tidak hanya merupakan tempat tinggal, tetapi juga memiliki fungsi sosial, budaya, dan pertahanan yang penting bagi suku Dayak. Melalui rumah betang, kita dapat memahami dan menghargai warisan budaya yang berharga ini.
Keunikan Desain dan Struktur Rumah Betang Dayak
Rumah Betang adalah salah satu bentuk arsitektur tradisional yang unik dan khas dari suku Dayak di Kalimantan Tengah. Rumah ini memiliki desain dan struktur yang sangat berbeda dengan rumah-rumah pada umumnya. Keunikan desain dan struktur Rumah Betang Dayak menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang ingin menjelajahi budaya Dayak.
Salah satu ciri khas Rumah Betang adalah bentuknya yang panjang dan ramping. Rumah ini terdiri dari satu ruangan besar yang dikelilingi oleh tiang-tiang kayu yang tinggi. Tiang-tiang tersebut berfungsi sebagai penyangga atap dan memberikan kestabilan pada struktur rumah. Selain itu, tiang-tiang kayu juga memiliki makna simbolis bagi suku Dayak. Setiap tiang memiliki ukiran yang rumit dan mewakili cerita dan kepercayaan masyarakat Dayak.
Selain bentuknya yang panjang, Rumah Betang juga memiliki atap yang melengkung. Atap rumah ini terbuat dari daun rumbia yang diikat dengan tali rotan. Atap melengkung ini memberikan kesan yang unik dan menambah keindahan pada rumah tersebut. Selain itu, atap melengkung juga berfungsi untuk mengalirkan air hujan agar tidak menggenangi rumah.
Di dalam Rumah Betang, terdapat beberapa ruangan yang terpisah oleh dinding kayu. Ruangan-ruangan ini digunakan untuk berbagai keperluan seperti tempat tidur, dapur, dan tempat penyimpanan makanan. Setiap ruangan memiliki pintu yang terbuat dari kayu dengan ukiran yang indah. Pintu-pintu ini juga memiliki makna simbolis bagi suku Dayak. Pintu-pintu tersebut dianggap sebagai gerbang untuk memasuki dunia spiritual dan melindungi rumah dari roh jahat.
Selain desain dan struktur yang unik, Rumah Betang juga memiliki keunikan lainnya. Salah satunya adalah adanya ruang tengah yang digunakan sebagai tempat berkumpul dan beraktivitas bersama. Ruang tengah ini biasanya digunakan untuk mengadakan upacara adat dan pertemuan keluarga. Di ruang tengah ini, terdapat tempat tidur yang terbuat dari kayu yang panjang. Tempat tidur ini biasanya digunakan oleh anggota keluarga yang lebih tua.
Selain itu, Rumah Betang juga memiliki taman di depan rumah yang dihiasi dengan berbagai tanaman hias. Taman ini memberikan kesan yang sejuk dan nyaman bagi penghuni rumah. Selain itu, taman juga memiliki makna simbolis bagi suku Dayak. Tanaman-tanaman yang ada di taman tersebut dianggap sebagai perlambang kehidupan dan kesuburan.
Dengan semua keunikan desain dan struktur yang dimiliki, tidak heran jika Rumah Betang menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang ingin menjelajahi budaya Dayak. Rumah ini tidak hanya memberikan pengalaman yang unik, tetapi juga memberikan wawasan tentang kehidupan dan kepercayaan suku Dayak. Melihat Rumah Betang yang megah dan indah ini, kita dapat menghargai kekayaan budaya yang dimiliki oleh suku Dayak dan betapa pentingnya untuk melestarikannya.
Dalam perjalanan menjelajahi Rumah Betang, kita akan terpesona oleh keunikan desain dan struktur rumah ini. Bentuknya yang panjang dan ramping, atap yang melengkung, serta ruang tengah yang digunakan untuk berbagai keperluan, semuanya memberikan pengalaman yang tak terlupakan. Rumah Betang adalah salah satu warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Simbolisme dan Makna dalam Arsitektur Rumah Betang Dayak
Rumah Betang adalah salah satu bentuk arsitektur tradisional yang unik dan khas dari suku Dayak di Kalimantan Tengah. Rumah ini memiliki ciri khas yang sangat mencolok, baik dari segi bentuk maupun simbolisme yang terkandung di dalamnya. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang simbolisme dan makna yang terkandung dalam arsitektur Rumah Betang Dayak.
Pertama-tama, mari kita lihat bentuk fisik dari Rumah Betang. Rumah ini memiliki bentuk yang panjang dan ramping, dengan atap yang melengkung ke atas. Bentuk ini melambangkan hubungan yang erat antara manusia dan alam. Atap yang melengkung ke atas melambangkan gunung yang menjulang tinggi, sementara bagian bawah rumah yang lebar melambangkan sungai yang mengalir. Dalam kepercayaan Dayak, gunung dan sungai adalah dua elemen alam yang sangat penting dan dianggap sebagai tempat tinggal para dewa dan roh nenek moyang.
Selain bentuk fisiknya, Rumah Betang juga memiliki banyak simbolisme yang terkandung di dalamnya. Salah satu simbol yang paling mencolok adalah tiang-tiang yang mendukung rumah. Tiang-tiang ini melambangkan pohon-pohon besar yang tumbuh di hutan dan dianggap sebagai tempat tinggal para roh nenek moyang. Tiang-tiang ini juga melambangkan kekuatan dan kestabilan, karena mereka mampu menopang beratnya rumah yang besar dan berat.
Selain itu, Rumah Betang juga memiliki banyak ukiran dan hiasan yang menghiasi dinding dan atapnya. Ukiran-ukiran ini memiliki makna dan simbolisme yang mendalam. Misalnya, ukiran yang menggambarkan binatang seperti burung, ular, dan harimau melambangkan kekuatan dan keberanian. Sedangkan ukiran yang menggambarkan tumbuhan seperti padi dan jagung melambangkan kesuburan dan kelimpahan.
Selain simbolisme yang terkandung dalam bentuk fisik dan hiasan Rumah Betang, ada juga makna yang terkait dengan fungsi dan penggunaan rumah ini. Rumah Betang merupakan tempat tinggal bagi beberapa keluarga yang terkait oleh hubungan kekerabatan. Rumah ini juga berfungsi sebagai tempat berkumpul dan berinteraksi antara anggota keluarga yang tinggal di dalamnya. Oleh karena itu, Rumah Betang juga melambangkan persatuan, kebersamaan, dan solidaritas antara anggota keluarga.
Dalam masyarakat Dayak, Rumah Betang juga memiliki peran penting dalam upacara adat dan ritual keagamaan. Rumah ini sering digunakan sebagai tempat untuk mengadakan upacara pernikahan, pesta panen, dan ritual keagamaan lainnya. Dalam konteks ini, Rumah Betang melambangkan hubungan yang erat antara manusia dan roh nenek moyang, serta sebagai tempat untuk berkomunikasi dengan dunia spiritual.
Dalam kesimpulan, Rumah Betang Dayak adalah contoh yang menarik dari arsitektur budaya yang kaya akan simbolisme dan makna. Bentuk fisiknya yang unik, tiang-tiang yang kokoh, ukiran-ukiran yang indah, dan fungsi serta penggunaannya yang beragam, semuanya memiliki makna dan simbolisme yang mendalam dalam kehidupan masyarakat Dayak. Melalui Rumah Betang, kita dapat memahami lebih dalam tentang kepercayaan, nilai-nilai, dan identitas budaya suku Dayak di Kalimantan Tengah.
Proses Pembangunan dan Perawatan Rumah Betang Dayak
Rumah Betang adalah salah satu bentuk arsitektur tradisional yang unik di Kalimantan Tengah. Rumah ini merupakan rumah adat suku Dayak yang memiliki ciri khas atap melengkung yang tinggi dan panjang. Proses pembangunan dan perawatan rumah Betang Dayak melibatkan banyak anggota masyarakat dan memiliki nilai budaya yang kuat.
Proses pembangunan rumah Betang dimulai dengan pemilihan lokasi yang tepat. Suku Dayak percaya bahwa pemilihan lokasi yang baik akan membawa keberuntungan dan keharmonisan bagi penghuni rumah. Setelah lokasi dipilih, masyarakat Dayak bekerja sama untuk membangun rumah Betang. Mereka menggunakan kayu-kayu yang kuat dan tahan lama sebagai bahan utama. Proses ini melibatkan banyak keterampilan tradisional seperti pahat kayu dan pengikatan bambu.
Selama proses pembangunan, masyarakat Dayak juga melibatkan adat dan ritual tertentu. Mereka percaya bahwa dengan melibatkan adat dan ritual, rumah Betang akan menjadi tempat yang suci dan dilindungi oleh roh nenek moyang mereka. Salah satu ritual yang dilakukan adalah meminta izin kepada roh nenek moyang sebelum menebang pohon untuk bahan bangunan. Ini menunjukkan rasa hormat dan kepercayaan suku Dayak terhadap alam dan roh nenek moyang mereka.
Setelah rumah Betang selesai dibangun, proses perawatan menjadi hal yang penting. Rumah ini harus dirawat dengan baik agar tetap kokoh dan tahan lama. Masyarakat Dayak melakukan perawatan rutin seperti melapisi kayu dengan minyak kelapa atau minyak jarak untuk melindungi kayu dari serangan rayap dan jamur. Mereka juga melakukan perbaikan jika ada kerusakan pada rumah, seperti mengganti kayu yang lapuk atau rusak.
Perawatan rumah Betang juga melibatkan upacara adat tertentu. Masyarakat Dayak percaya bahwa dengan melakukan upacara adat, mereka dapat memohon perlindungan dan berkat dari roh nenek moyang. Salah satu upacara yang dilakukan adalah upacara Gawai Antu, yang merupakan upacara untuk menghormati roh nenek moyang yang telah meninggal. Selama upacara ini, rumah Betang dihias dengan berbagai hiasan dan persembahan diletakkan di dalam rumah.
Selain itu, masyarakat Dayak juga menjaga kebersihan rumah Betang dengan baik. Mereka membersihkan rumah secara rutin dan menjaga agar lingkungan sekitar rumah tetap bersih. Hal ini penting untuk menjaga kesehatan penghuni rumah dan mencegah serangan hama atau penyakit.
Proses pembangunan dan perawatan rumah Betang Dayak merupakan bagian penting dari kehidupan masyarakat Dayak. Melalui proses ini, mereka menjaga warisan budaya mereka tetap hidup dan melestarikan nilai-nilai tradisional. Rumah Betang bukan hanya sekadar tempat tinggal, tetapi juga simbol identitas dan kebanggaan suku Dayak.
Dalam mengunjungi rumah Betang, kita dapat melihat betapa pentingnya proses pembangunan dan perawatan rumah ini bagi masyarakat Dayak. Kita dapat belajar tentang nilai-nilai kebersamaan, kepercayaan, dan rasa hormat terhadap alam dan nenek moyang. Rumah Betang adalah bukti nyata kekayaan budaya Indonesia yang perlu kita lestarikan dan hargai.
Pengaruh Arsitektur Rumah Betang Dayak dalam Budaya Masyarakat Kalimantan Tengah
Rumah Betang adalah salah satu bentuk arsitektur tradisional yang unik dan khas dari suku Dayak di Kalimantan Tengah. Rumah ini memiliki ciri khas atap yang melengkung dan panjang, serta dinding yang terbuat dari kayu ulin yang kuat dan tahan lama. Arsitektur Rumah Betang tidak hanya sekadar bangunan fisik, tetapi juga memiliki pengaruh yang kuat dalam budaya masyarakat Kalimantan Tengah.
Pertama-tama, Rumah Betang merupakan pusat kehidupan sosial dan budaya masyarakat Dayak. Rumah ini biasanya ditempati oleh beberapa keluarga yang terdiri dari beberapa generasi. Setiap keluarga memiliki ruang yang terpisah namun terhubung satu sama lain. Hal ini mencerminkan pentingnya hubungan keluarga dan kebersamaan dalam budaya Dayak. Di dalam Rumah Betang, masyarakat Dayak melakukan berbagai kegiatan seperti berdiskusi, mengadakan pertemuan adat, dan merayakan peristiwa penting seperti pernikahan dan kematian. Rumah Betang menjadi tempat berkumpulnya seluruh anggota masyarakat, sehingga memperkuat ikatan sosial dan budaya mereka.
Kedua, arsitektur Rumah Betang juga memiliki peran penting dalam upacara adat masyarakat Dayak. Rumah ini sering digunakan sebagai tempat penyelenggaraan upacara adat seperti Gawai Dayak, yang merupakan perayaan panen dan syukuran atas hasil bumi. Selain itu, Rumah Betang juga menjadi tempat penyimpanan benda-benda adat dan pusaka yang memiliki nilai historis dan religius bagi masyarakat Dayak. Dalam upacara adat, Rumah Betang dihiasi dengan berbagai ornamen dan ukiran yang memiliki makna simbolis. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya arsitektur Rumah Betang dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya masyarakat Dayak.
Selain itu, Rumah Betang juga memiliki pengaruh dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Dayak. Arsitektur Rumah Betang yang terbuka dan memiliki banyak jendela memungkinkan sirkulasi udara yang baik. Hal ini membuat suhu di dalam rumah tetap sejuk, terutama di daerah tropis seperti Kalimantan Tengah. Selain itu, Rumah Betang juga memiliki sistem pengaturan air yang canggih, seperti tangki air dan saluran air yang terhubung dengan sungai terdekat. Hal ini memudahkan masyarakat Dayak dalam memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Dengan demikian, arsitektur Rumah Betang tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga memberikan kenyamanan dan kemudahan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Dayak.
Dalam era modern ini, arsitektur Rumah Betang masih tetap relevan dan menjadi bagian penting dari identitas budaya masyarakat Dayak di Kalimantan Tengah. Meskipun banyak masyarakat Dayak yang telah pindah ke rumah modern, mereka masih mempertahankan dan merawat Rumah Betang sebagai simbol kebanggaan dan warisan budaya mereka. Banyak juga yang mengubah Rumah Betang menjadi tempat wisata atau homestay, sehingga dapat memperkenalkan keindahan dan keunikan arsitektur Rumah Betang kepada wisatawan dari berbagai daerah.
Dalam kesimpulan, arsitektur Rumah Betang memiliki pengaruh yang kuat dalam budaya masyarakat Kalimantan Tengah. Rumah ini bukan hanya sekadar bangunan fisik, tetapi juga menjadi pusat kehidupan sosial dan budaya masyarakat Dayak. Arsitektur Rumah Betang juga memiliki peran penting dalam upacara adat dan kehidupan sehari-hari masyarakat Dayak. Dalam era modern ini, Rumah Betang masih tetap relevan dan menjadi simbol kebanggaan dan warisan budaya masyarakat Dayak. Dengan demikian, menjelajahi Rumah Betang adalah cara yang baik untuk memahami dan menghargai kekayaan budaya masyarakat Kalimantan Tengah.
Pertanyaan dan jawaban
1. Apa itu rumah betang?
Rumah betang adalah rumah tradisional suku Dayak di Kalimantan Tengah yang memiliki bentuk panjang dan berfungsi sebagai tempat tinggal serta pusat kegiatan sosial dan budaya.
2. Bagaimana arsitektur rumah betang?
Arsitektur rumah betang memiliki ciri khas berupa atap yang tinggi dan melengkung, serta dinding yang terbuat dari kayu ulin yang kuat. Rumah ini juga memiliki ruang tengah yang luas dan beberapa ruangan di sekitarnya.
3. Apa fungsi utama rumah betang?
Rumah betang berfungsi sebagai tempat tinggal bagi keluarga besar suku Dayak. Selain itu, rumah ini juga digunakan sebagai tempat berkumpul, mengadakan upacara adat, dan menyimpan benda-benda berharga suku Dayak.
4. Bagaimana cara menjelajahi rumah betang?
Untuk menjelajahi rumah betang, Anda dapat mengunjungi desa-desa suku Dayak di Kalimantan Tengah yang masih mempertahankan tradisi rumah betang. Anda dapat melihat langsung arsitektur, melihat koleksi benda-benda budaya, dan berinteraksi dengan masyarakat setempat.
5. Apa pentingnya menjaga rumah betang sebagai warisan budaya?
Menjaga rumah betang sebagai warisan budaya penting untuk melestarikan identitas suku Dayak dan memperkenalkan kekayaan budaya mereka kepada generasi mendatang. Selain itu, rumah betang juga menjadi daya tarik wisata yang dapat meningkatkan ekonomi lokal.Menjelajahi Rumah Betang: Arsitektur Budaya Dayak di Kalimantan Tengah adalah sebuah kesimpulan tentang arsitektur tradisional rumah betang yang merupakan warisan budaya Dayak di Kalimantan Tengah. Rumah betang merupakan rumah panjang yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Dayak, baik sebagai tempat tinggal, tempat berkumpul, maupun sebagai simbol identitas budaya mereka. Arsitektur rumah betang memiliki ciri khas yang unik, seperti bentuk panjang dengan atap melengkung, konstruksi kayu yang kuat, dan ukiran-ukiran artistik yang menghiasi dindingnya. Melalui menjelajahi rumah betang, kita dapat memahami lebih dalam tentang kekayaan budaya Dayak dan pentingnya melestarikan warisan arsitektur tradisional ini.